"Kamu, selalu saja .... Sepertinya memang tidak ada yang menyenangkan untuk seorang wanita selain shopping." Venda tertawa.
Redita ikut tertawa. Ia ingat betapa dirinya dan Venda memang sangat menyukai kegiatan berbelanja. Terakhir kali ke sebuah butik tas bersama sang Mama dan memborong banyak tas untuk mereka.
"Kali ini bukan untukku, Kak. Aku dan Antony akan berbelanja beberapa pakaian untuk Antony. Bayangkan saja, suamiku ini hanya membawa lima setel pakaian untuknya. Dia juga tidak membawa piyamanya. Astaga!" Redita menggelengkan kepalanya.
"Apakah pasangan pengantin baru membutuhkan piyama?" Venda mendelik dengan senyum kecilnya, ia meledek sang adik.
Wajah Redita dan Antony sontak merona mendengar pertanyaan Venda yang meledek secara sengaja itu. Oke, ledekan itu memang terdengar biasa saja jika untuk orang lain. Namun sangat berbeda jika pasangan pengantin baru ini yang mendengarnya.