Redita dan Silvia yang bertemu muka, sama-sama menghentikan langkah mereka. Sayangnya, kejadian itu hanya berlangsung sesaat saja. Silvia buru-buru melangkah lagi, hendak meninggalkan sang pengantin baru itu. Redita tidak ingin membuang kesempatan untuk bisa berbicara dengan sahabatnya. Dia menyambar tangan Silvia, mencegah wanita itu untuk pergi.
"Tinggu!" serunya dengan tatapan bola mata yang sedikit melebar. Ia sangat serius ingin menyelesaikan masalah mereka.
Silvia bergeming, tidak mengatakan sepatah kata pun. Menatap sang Nyonya Bentley dengan pandangan sinis. Menarik tangannya paksa, tapi Redita tidak membiarkannya pergi. Pergelangan tangan wanita itu digenggamnya dengan erat.
"Apa kau ingin menghindar lagi dariku?" Redita melangkahkan kakinya mendekati Silvia.
Sang sahabat mengembuskan napas sedikit berat. Dia menatap sebentar Redita, dan akhirnya bersedia menurunkan egonya. "Baiklah. Kita akan berbicara sebentar, tapi aku ingin membersihkan tanganku dulu," katanya.