Belinda mengetuk pintu kamar Redita berkali-kali. Ia membawakan segelas susu hangat yang dipesan Redita sejak tadi. Namun karena ia sangat sibuk, ia baru bisa membawakannya di malam yang sudah lumayan larut.
Tidak ada jawaban dari dalam kamar sang Nona. Bahkan saat Belinda berseru memanggil namanya berkali-kali.
"Nona! Nona Redita!" panggilnya.
Tidak ada jawaban dari dalam kamar. Belinda memberanikan diri membuka pintu kamar wanita yang akan menikahi Antony besok itu. Dia masuk ke dalam kamar dengan pandangan berkeliling.
Ditaruhnya nampan berisi segelas susu itu di atas nakas. Ia berjalan menuju toilet dan memanggil Redita kembal, berharap Nona muda itu ada di dalamnya. "Nona Redita!"
Tidak ada jawaban. Wanita itu mengambil ponselnya dari balik saku seragam maidnya. Entah mengapa hanya sosok Antony yang terlintas di kepalanya. Belinda menghubungi Antony.