"Aku duluan, An. Kasihan Silvia yang sudah menunggu di mobil terlalu lama," katanya segera merobohkan segala perasaannya terhadap Antony. Ia tidak boleh lagi berharap kepada pria yang akan menikah dengan wanita lain itu.
"Ya, Rach. Terima kasih sudah membantuku memilih kalung untuk Redita," balas Antony dengan senyum tulus memandang Rachel. Wanita itu balas tersenyum, lalu beranjak pergi dari sana.
Antony hanya menyunggingkan seulas senyuman melihat punggung itu pergi menjauh. Wanita yang pernah mengisi hatinya kini benar-benar telah berubah dan bisa berlapang dada menjalani kehidupannya. Ia terlihat baik-baik saja saat ini. Bahkan ia akan memiliki anak sebentar lagi. Siapa yang tidak senang melihat hal itu?
"Aku harap kamu bahagia dengan kehidupan barumu, Rachel," ujar Antony dalam hati.