Beberapa jam yang lalu ....
Antony mengendarai mobil dengan kecepatan sedang meninggalkan pelataran rumah sakit. Dia melirik arlojinya yang menunjukkan pukul setengah enam sore. Waktunya sangat mepet dengan waktu makan malam di mansion Darnawan, padahal ia sudah berjanji kepada Redita untuk makan malam bersama di mansion.
Mobil sedan hitam miliknya berhenti tepat di depan sebuah butik perhiasan tempat mereka membeli cincin pertunangan mereka. Pria tampan itu keluar dari mobilnya melangkah masuk ke tempat itu. Seorang pramuniaga wanita menyambut kedatangannya. Tanpa basa-basi, pria itu langsung mengarahkan pandangannya ke etalase perhiasan, melihat berbagai macam pernak-pernik perhiasan yang akan disukai para wanita.
"Sore, Tuan! Bisa saya bantu?" katanya kepada Antony.
Antony mengangkat wajahnya ke arah wanita itu. "Saya ingin mencari hadiah untuk kekasih saya," jawabnya
"Hadiah, ya? Apa yang Anda inginkan? Gelang, cincin, kalung, atau aksesori lain?" tanya wanita itu lagi.