Elena dan Redita masih berada dalam perjalanan menuju butik. Redita sedang berbicara melalui sambungan telepon dengan Venda—Kakak iparnya. Mendengar perkataan Venda, Redita tiba-tiba saja mengarahkan pandangan yang tidak biasa kepada sang Ibu kandung. Sontak Elena balas memandang bingung Redita. Mengapa anak perempuannya menatap ia seperti itu saat ini? Redita seakan menemukan suatu rahasia yang ditutup rapat-rapat oleh dirinya.
"Ada apa, Dita?" Keningnya mengernyit bertanya kepada sang putri.
Redita tidak menjawab. Ia mengalihkan pandangannya lagi dan meneruskan pembicaraannya dengan Venda.
"Apa Kakak ingin berbicara dengan Mama? Kebetulan aku dan Mama sedang dalam perjalanan menuju butik," kata wanita itu yang langsung mengalihkan pembicaraannya.
"Wah! Tentu saja. Berikan ponselnya kepada Mama!" jawab Venda dengan suara yang terdengar semangat.
Redita memberikan ponselnya kepada Elena. "Kak Venda ingin berbicara dengan Mama," katanya setengah berbisik.