Sekarang sudah pukul dua belas siang dan Redita masih berada di kamarnya, sedang menulis. Ya, satu-satunya kegiatan yang bisa ia lakukan di lain waktu selain mengajar dan bekerja di perusahaan sang Ayah. Redita menulis sebuah blog kehidupan pribadinya. Dengan nama samaran, ia bebas mengungkapkan semua yang ia rasakan.
Ponselnya berdering sejak tadi, tapi ia tidak menghiraukan sama sekali. Wanita itu tahu siapa yang menghubunginya. Satu-satunya orang terdekat yang biasa ia hubungi selain Radit. Silvia.