Degup jantung pria itu terus bertalu-talu. Daun telinganya makin memerah. Wajahnya pun ikut merona malu, bagaikan tomat rebus yang siap dijadikan saus pasta untuk spageti kesukaan Redita. Antony tidak menyangka memiliki keberanian untuk mencium sang Nona dengan sengaja. Ya, saat ini banyak kupu-kupu yang tiba-tiba menggelitik perutnya yang sedang terluka. Antony jatuh cinta.
Sementara itu, Dokter Anne membawa Merlin dan Elena menuju kamar rawat Antony. Belum sempat mengetuk pintu itu, tiba-tiba muncul Redita yang dengan cepat melangkah menerobos mereka bertiga yang berdiri di depannya. Wajahnya tersipu malu dengan tangan yang terus memegangi pipinya yang memanas.
Merlin, Elena, dan dokter Anne terkesiap melihat sosok wanita cantik itu berjalan dengan tergesa tanpa memedulikan kehadiran ketiganya. Elena sontak memanggil sang putri.
"Dita!"
Suara keras Elena tidak mampu membuat wanita itu menghentikan langkahnya. Hanya suara hati yang terdengar dalam batinnya.