Kedua wanita itu saling menatap dengan penuh arti dalam waktu cukup lama. Silvia menundukkan kepalanya setelah ia merasa tidak mampu menghadapi tatapan dingin Redita di hadapannya. Elena yang berada di dekat sang putri pun akhirnya ikut mencairkan suasana tegang di antara mereka.
"Dita, Silvia, sebaiknya kalian masuk ke dalam agar dapat mengobrol dengan santai," kata Elena mengajak kedua wanita itu ke dalam mansion.
Redita menggeleng, menolak perintah Elena. "Sekarang aku sudah telat, Ma. Aku pergi ke kampus dulu," katanya seraya melirik arlojinya. Dia langsung pamit, tidak memedulikan kehadiran Silvia yang belum berbicara sepatah kata pun.
"Ah, ya … sudah jam setengah delapan. Sebentar, Mama akan memanggil Martin untuk mengawalmu," sahut Elena mengambil ponselnya hendak menghubungi Martin. Namun belum sempat ia menghubunginya, dari jauh Martin sudah berjalan menghampiri mereka.