Redita mempercepat langkahnya hingga mengimbangi langkah Antony dan membuat Antony menghentikan langkahnya seketika. Melemaskan kepalan tangannya yang tadi sempat terasa tegang.
"Jangan membuatku cemas lagi, Red! Aku tidak sanggup melihatmu bersedih lagi." Tiba-tiba dia memeluk tubuh Redita dengan erat. Membuat wanita itu terperanjat, bola matanya melebar. Redita tidak mampu berkata-kata. Detak jantungnya terasa makin kencang dirasakannya. Di dalam suasana seperti itu, terdengar bunyi kerucuk yang berasal dari perutnya.
Antony sontak melepaskan pelukan Redita. Sembari tersenyum dia berkata, "Ayo kita makan!"
Sepuluh menit kemudian, mereka sudah berada di restoran sushi. Duduk saling berhadapan dan tampak canggung dalam pandangan masing-masing. Rasa menggelenyar itu sudah pergi dari tubuh Redita. Meninggalkan degupan jantung bertalu yang semakin lama semakin membuat perasaannya tidak karuan karena Antony memeluk tubuhnya tiba-tiba.