Satu jam kemudian mereka pun tiba di bandara pusat kota Little Heaven. Seraya menurunkan barang bawaan Venda dan kedua orang tuanya dari bagasi, Antony melirik Redita yang tiba-tiba berdiri di sampingnya, membantu dia menurunkan benda-benda berat itu di sampingnya.
"Kenapa kau melirik ke arahku?" tukas Redita dengan air muka hampir melotot tidak suka.
Antony melengos, lalu mengulas senyum kecilnya hingga tidak terlihat oleh wanita itu. Redita melebarkan bola matanya hingga membulat sempurna. Ia berkacak pinggang menghadap Antony yang berdiri di sampingnya.
"Kau melengos dan baru saja menertawakanku 'kan, An?" tanyanya curiga. Wanita itu sangat yakin Antony menertawakannya.
Antony yang masih memalingkan wajahnya kemudian menoleh dan mengarahkan pandangannya lagi ke arah Redita. Mengubah air mukanya menjadi lebih serius di hadapan sang Nona. "Mengapa kamu malah membantuku menurunkan koper Nyonya Venda dan kedua orang tuanya di sini?"