Redita baru saja selesai menikmati sarapan kesiangannya. Bahkan seharusnya ini sudah masuk waktu makan siang. Dirapikannya peralatan makan ke atas nampannya kembali. Wanita itu melirik arlojinya yang memang sudah menunjukkan pukul dua belas. Teringat kalau satu jam yang lalu Antony mengajaknya bertemu Merlin dan Elena untuk membicarakan suatu hal penting. Entah hal penting apa yang mereka maksud.
"Sebenarnya apa yang ingin dibicarakan Mama dan Ayah?" gumamnya seraya menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
Redita segera bangkit berdiri, berjalan menuju pintu kamarnya hendak pergi ke ruang kerja sang Ayah. Saat membuka pintu, tanpa sengaja melihat Antony masih berada di sana. Terlihat berjalan mondar-mandir di setengah lorong kamar mereka yang yang berhadap-hadapan. Pria itu seperti orang kebingungan. Matanya berkelebat, menyadari Redita sudah berdiri di ambang pintu. Seketika, ia menghentikan langkahnya, mengubah arah mendekati sosok cantik tunangannya.
