Suasana di ruang tamu mansion keluarga Darmawan tampak sedikit tegang. Radit duduk sendiri di antara keluarga Darmawan dan Antony yang berada di sana.
Merlin melihat pria itu dengan sorot mata tajam. Dia menatapnya dari ujung kaki hingga kepala. Pakaian mewah dengan merek terkenal terlihat membalut tubuh pria itu. Tentu saja, dia adalah seorang direktur Minestone Corporation. Tidak ada yang meragukan kekayaannya.
Lupakan hal itu. Saat ini yang membuat Merlin tidak habis pikir adalah pria itu datang sendiri tanpa seorang wali di sampingnya. Padahal dia sudah mengatakan akan datang bersama pamannya. Nyatanya dia hanya datang sendirian tanpa seorang pun yang mendampingi.
Redita yang juga ikut berada dalam pertemuan tiba-tiba melirik ke arah Antony. "Mengapa Antony ikut pertemuan ini? Ini 'kan pertemuan keluargaku dan Radit," batinnya bertanya.
