Pagi pun tiba. Redita membuka matanya penuh. Wanita cantik itu melihat ke sekeliling kamarnya, kemudian menarik napas dalam-dalam dan membuangnya pelan. Teringat kembali obrolannya semalam dengan keluarganya hingga sangat larut.
Wanita itu mengangkat tubuhnya hingga terduduk sempurna di atas kasur. Mengucek matanya yang masih sedikit mengantuk. Redita menoleh ke arah nakasnya.
Ponsel canggih keluaran terbaru yang tidak ia sentuh sejak mengirim pesan chat untuk Antony kemarin sore. Dia pun belum mengecek kembali, apa pria itu sudah membalas pesan chatnya atau belum.
Redita mengambil ponselnya, melihat waktu yang tertera di sana. Pukul sembilan pagi. Redita menghela napasnya, Judy dan Merlin pasti sudah berangkat ke kantor.
Wanita cantik itu kembali tidak bekerja. Ia sedang tidak bisa fokus pada pekerjaannya hingga meminta sang Ayah untuk memperpanjang masa cutinya.