Antony mengerjapkan matanya berkali-kali. Pria itu terbangun dari tidurnya. Dia menggeliat lalu menarik tubuhnya hingga bersandar di dipan tempat tidur. Antony merentangkan tangannya ke atas. Dia mendorongnya hingga terasa sedikit lemas. Tubuhnya terasa kaku. Seharian tidak melakukan apa-apa. Hanya berdiam diri di dalam kamar.
Kedua matanya menatap jam dinding kamar hotel yang sudah menunjukkan pukul delapan malam. Waktunya makan malam. Antony bergegas turun dari tempat tidur hendak berjalan keluar kamar.
Atensinya tertuju ke arah pintu kamar hotel. Bukan hanya karena ia ingin keluar dari kamarnya, tapi ia tiba-tiba mendengar bunyi bel dari balik pintu.
Ceklek!
Antony membuka pintunya. Seorang pria tua berusia enam puluh tahun tampak berdiri di sana. Berpakaian resmi seragam Hotel Buckley pada tubuhnya. Sebuah name tag yang tertempel di seragamnya bertuliskan nama Simon Alexander Smith. Di samping pria tua itu terlihat sebuah troli makanan.