Mahesa berusaha mengejar Emma yang ingin pergi darinya, namun dengan sekuat tenaga Emma terus berlari dari hadapan mereka berdua.
Sampai pada akhirnya Emma terjatuh karena tersandung baju yang ia kenakan. Mahesa menghentikan langkahnya dan membantu Emma berdiri.
Emma tersipu malu ketika Mahesa memperlakukan nya dengan lembut, sampai-sampai Emma tidak berani menatap wajah Mahesa.
"Kamu, tidak apa-apa?" tanya Mahesa lirih.
Emma menghela nafas. "Tidak, kenapa malah kamu yang ngejar aku? Kenapa bukan Shaka?" Emma bingung sambil memandang ke arah Shaka.
"Emma, Shaka menginginkan kita menikah. Shaka tidak mungkin menikahi kamu, karena Shaka sudah memiliki kehidupan sendiri saat ini"
Emma tertegun mendengar ucapan Mahesa, ia tidak menyangka jika Shaka tidak menginginkannya lagi.
"Tapi kenapa?" Emma mulai kesal.
Sementara Mahesa memasang wajah bingungnya. "Kenapa, bagaimana maksudmu?"
"Ya kenapa Shaka tidak mau menikahi ku? padahal dahulu kita saling cinta" gwrutu Emma.