Mahesa meraih ponselnya dan di lihatnya nama Emma di layar ponsel. Mahesa langsung membuka pesan dari Emma.
"Hai, sudah tidur belum? Aku tidak bisa tidur, karena aku merasakan keraguan. Apa kau merasakan hal yang sama denganku?"
Mahesa mengerutkan keningnya, bagaimana bisa Emma juga merasakan hal yang sama seperti dirinya. Padahal ia sendiri merasakan hal itu karena ia terjebak dalam situasi yang membuatnya terpaksa baik di hadapan Emma.
Mahesa langsung membalas pesan Emma, ia tidak mau Emma menunggu balasan pesan darinya.
"Hai Emma! Aku juga belum tidur, kenapa kamu merasakan hal itu? Bukankah pernikahan kita sudah semakin dekat? Apa yang membuatmu ragu?"
Pesan terkirim.
Mahesa menghela nafas dan meletakkan kembali ponselnya, ia merasa tidak tega harus mengatakan hal yang sebenarnya. Ia takut jika melakuan hal itu akan membuat hati Emma tersakiti.
Maka dari itu Mahesa kembali menjaga perasaan Emma agar tidak merasa tersakiti.