Dayana masih teremenung ketika ia baru saja keluar dari ruang kelasnya, ujiannya hari ini sangat menguras otaknya untuk berpikir keras. Dayana merebahkan tubuhnya di atas kursi kayu yang berada di taman kampus.
Dayana menghela nafas dan tiba-tiba ingatannya kembali mengingat Ben. Dayana segera meraih ponselnya dari dalam tas, ia mulai mencari nama Ben di ponselnya. Dan menekan nomor Ben, lama sekali Dayana menunggu, namun Ben tak kunjung menjawabnya.
Tak lama kemudian Dayana tersentak kaget ketika mendengar suara Ben yang mengatakan hal yang tidak ia duga.
"Halo Dek, ada apa? Apa? Transfer uang? Oke nanti aku transfer ya"
"Ben, kamu ngomong apa sih? Ben dengarkan aku dulu" teriak Dayana dari sambungan telepon.
Tut.. Tut.. Tut..
Ben langsung mematikan teleponnya, Dayana tampak shock mendengar hal itu. Karena Ben sangat tidak masuk akal. Dayana semakin penasaran dengan apa yang terjadi pada Ben, kemarin Dayana mendapat kabar jika Ben akan pulang ke Bandung.