Sesampainya di resto pancake, Mahesa dan Emma segera turun dari dalam mobil. Mahesa baru tau jika ada resto pancake sederhana seperti ini. Lokasinya berada di sudut kota yang tidak jauh dari tempat tinggal Emma.
Emma dengan antusias mengajak Mahesa untuk masuk ke dalam, di luar jalanan begitu licin dan banyak genang air karena jalanan di depan cafe tersebut banyak sekali jalan yang berlubang. Di tambah lagi baru saja di guyur hujan,
Mahesa tidak menyangka jika Emma mau datang ke resto yang bisa di bilang tidak terlalu mewah. Berbeda sekali dengan perempuan yang pernah di kencaninya, rata-rata mereka memilih restoran mewah yang ada di pusat kota.
"Emma, apa kau serius ini tempatnya?" tanya Mahesa lirih.
"Benar! Memangnya kenapa? Kau tidak suka kemari? Memang restoran ini terlihat sangat tua dari luar, tapi kamu harus lihat dulu dalam nya. Aku jamin kamu pasti suka" jawab Emma penuh semangat.
"Baiklah! Kita lihat saja nanti" gumam Mahesa yang kembali melangkahkan kakinya.