Dayana baru saja tertidur pulas, namun tidurnya terusik ketika suara ponsel miliknya berdering. Ia meraba-raba ponselnya di atas meja namun deringan tersebut hilang dengan sendirinya. Tak lama kemudian deringan dari telepon genggam miliknya kembali terdengar, Dayana langsung menekan tombol hijau dalam keadaan mata masih terpejam. Dan terdengarlah suara laki-laki dari sambungan telepon, ia mengenal suara ini. Ya, ini adalah suara Sean. Yang tak lain adalah adik Ben, kekasihnya.
"Halo Dayana" ujar Sean.
"Sean, ada apa malam-malam begini kau menelepon ku? Apa ada sesuatu yang terjadi pada Ben?" tanya Dayana lirih.
"Ya, ada sesuatu pada Ben. Dayana dengarkan aku baik-baik"
Dayana langsung membuka kedua matanya dan beranjak dari tidurnya. "Apa?! Ada apa dengan Ben? Apa yang terjadi padanya?" tanya Dayana panik.
"Dayana, sebaiknya kau pergi dari kehidupan Ben. Ben itu tidak baik untukmu, dia hanya menjadikanmu sebagai pelampiasan nafsu semata"