Keesokan harinya Mi Cha sedikit terlambat untuk pergi ke sekolah karena ia terjaga sampai jam 03.15 hingga ia tidak bisa bangun pada pukul 05.00 pagi.
Saat sampai di sekolah gerbang sudah tertutup dan terkunci, Mi Cha bingung harus melakukan apa, jika ia memanjat itu akan sulit karena ia takut ketinggian.
"Semoga ada satu orang lagi yang bisa nolongin gue dalam keadaan kaya gini please.." Batin Mi Cha.
Hal tidak disangka-sangka pun terjadi, Muncul Liam dengan wajah santai nya berjalan menuju kearah gerbang, kini Mi Cha mempunyai kesempatan untuk masuk karena ia bisa memanfaatkan Liam.
"Liam?lo bisa manjat kan?" Tanya Mi Cha.
"Jangan suruh gue buat manjat" Ucap Liam yang ingin pergi dari hadapan Mi Cha.
"Lo mau bolos kemana?kalo misalkan gue masuk awas ya nanti gue aduin lo!" Teriak Mi Cha yang membuat langkah Liam terhenti.
"Mau lo apa sih?" Tanya Liam dengan wajah kesalnya.
"Bantuin gue manjat!" Jawab Mi Cha.
Liam pun berjalan dengan langkah santai nya lalu berdiri dihadapan Mi Cha, tubuhnya yang tinggi membuat Mi Cha sulit untuk melihat wajahnya yang bersinar pada pagi hari.
Liam pun memberi kode pada Mi Cha untuk menaiki pundaknya tetapi Mi Cha tidak terlalu paham, akhirnya Liam pun membuka mulut nya dan berkata bahwa untuk membuka gerbangnya itu harus membuka kunci yang berada diatas, awalnya Mi Cha menolak karena merasa itu tidak pantas tetapi ia tidak punya pilihan.
Mi Cha pun naik dan menduduki pundak Liam, lalu Liam pun berdiri dan Mi Cha berhasil membuka kunci gerbang sekolah, Mi Cha pun turun dan saat ia ingin berterima kasih.. Liam mengabaikan nya dan langsung pergi meninggalkannya.
"Dasar gak sopan!!" Teriak Mi Cha lalu ia pun ikut pergi mengikuti Liam.
Saat sudah berada di lapangan, guru olahraga pun tau jika Liam dan Mi Cha telah membuka gerbang, guru itupun menghukum mereka dengan menyuruh mereka untuk membersihkan toilet sekolah, dan mereka pun mau tidak mau harus mau menyetujuinya.
Mereka pun sampai di toilet dan langsung bergegas untuk membersihkan masing-masing bilik toilet, Mi Cha lebih dulu membersihkan 2 bilik dan ia pun mencuci wajahnya di westafel toilet dan berkaca.
Liam juga sudah menyelesaikan 2 bilik toilet dan ia pun mencuci tangannya, entah darimana Liam memunculkan perasaan rasa ingin menjaili Mi Cha, Liam pun mengambil banyak air dari westafel dan menaruhnya ditangan nya lalu ia langsung menyiramkannya pada Mi Cha.
Mi Cha kesal karena bajunya basah tetapi ia juga merasa cukup senang karena Liam mulai terasa asik baginya, Mi Cha dan Liam pun saling menyiram air satu sama lain dan saat Mi Cha tengah asyik tertawa ia tidak sadar bahwa ada ember berisikan air dibelakangnya.
Liam mengetahui bahwa Mi Cha akan menabrak ember itu dan Liam pun berusaha mencegahnya, ia menendang ember itu tetapi dengan air ember yang tumpah Mi Cha menjadi terpeleset dan untungnya Liam bergegas menangkap tubuh Mi Cha dan merekapun terjatuh bersama.
Mereka saling bertindihan lalu menatap mata satu sama lain, Liam yang canggung langsung menyuruh Mi Cha untuk berdiri dan berkata "Lo yang pergi atau gue yang pergi?kalo lo pergi, gue yang akan beresin ini semua tapi kalo gak.. ya sebaliknya".
Mi Cha yang juga merasa canggung memilih untuk pergi dengan bajunya yang basah, dan Liam pun langsung bergegas membersihkan air di dalam kamar mandi.
Mi Cha pergi menuju kelas untuk mengambil baju cadangan nya di loker dan seluruh teman sekelasnya pun bingung dengan baju Mi Cha yang basah.
"Miii CHAAAAAA!!" Teriak Hana yang langsung menghampiri Mi Cha.
"Ya ampun gue kira lo gak masuk hari ini" Ucap Hana.
Bagas pun ikut menghampiri Mi Cha juga dan bertanya mengapa baju nya sangat lepek dan Mi Cha bilang itu karena ia tadi sangat merasa kepanasan, setelah itu Liam pun masuk ke kelas dan semua murid lagi lagi dibingungkan dengan bajunya yang basah juga seperti Mi Cha.
"Wah ada apa nih? kalian abis basah+basahan dimana?" Tanya Hana.
"Apa kalian abis berduaan?" Tanya teman yang lain.
"Oh jadi Mi Cha sekarang sama Liam?" Tanya Regan.
Semua orang pun menganggap bahwa Liam dan Mi Cha telah menjadi teman dekat, Bagas yang tak tahan dengan cibiran teman sekelas langsung menyuruh semua orang diam dengan suaranya yang berat, semua orang pun terdiam.
Bagas pun menghampiri Liam dan bertanya apa yang baru saja terjadi, Liam diam dan mengabaikan Bagas, Bagas kesal dan ingin memukul Liam tetapi Mi Cha mencegahnya.
"Stop! Gue sama Liam tadi abis dihukum, makanya kita basah kaya gini" Ucap Mi Cha yang langsung pergi sambil membawa pakaian cadangannya.
Bagas pun memperingatkan Liam untuk tidak mendekati Mi Cha, Liam hanya diam dan lagi lagi mengabaikan Bagas.
Jam istirahat pun tiba, Mi cha dan temannya langsung menuju kantin dan langsung menduduki tempat mereka makan, setelah selesai makan seluruh murid pun langsung masuk ke kelas untuk lanjut belajar.
Guru kelas Mi Cha hari ini tidak masuk karena sedang sakit dan itu menjadikan nya free class.
"Mi, gue dan Regan selama ini tau kan kalo lo gak bisa mainan capit boneka.." Ucap Hana dengan wajah nakalnya.
"Stop ya, gue gak mau capit capit lagi karena gue gak akan dapet!" Ucap Mi Cha.
"Gini deh, kalo lo dapet lo bakal dapet hadiah dari gue!" Ucap Hana.
"Apa?" Tanya Mi Cha.
"Lo bakal dapet boneka goblin yang besar dari gue.. gimana?" Tanya Hana dengan wajahnya yang sedang meyakinkan Mi Cha.
"Lumayan tuh Mi" Ucap Regan.
"Deal!" Tegas Mi Cha.
Setelah pulang sekolah Mi Cha pun minta diantar oleh supirnya untuk pergi ke Mall dan Mi Cha pun berangkat ke Mall.
"Gue pokoknya harus dapet!" Ucap Mi Cha.
Mi Cha pun sampai di Mall dan menyuruh supirnya untuk menjemputnya lagi nanti, Mi Cha langsung pergi ketempat area mesin boneka dan membeli koin lalu memainkannya.
"Koin kesatu pasti bawa keberuntungan!" Ucap Mi Cha lalu ia pun memasukan koin kedalam mesin dan memilih boneka.
Sayangnya koin pertama gagal dan ia harus mencoba lagi dan lagi.. kini koin sudah tersisa 2 dan tetap saja ia selalu gagal lagi.
Koin hanya tinggal satu dan ia harus benar-benar mendapatkannya, Mi Cha merasa akan gagal lagi dan ia mulai meragukan dirinya.
"Semoga akan ada seseorang yang bantuin gue buat ambil boneka ini ya tuhan, siapapun itu tolong.. bahkan si scorpio pun juga gak masalah" Batin Mi Cha dengan mengenggam koinnya dengan erat.
Mi Cha langsung memasukkan koinnya, dan hal yang tidak terduga terjadi, muncul seseorang berbadan tinggi dibelakang Mi Cha dan memegang tangan Mi Cha untuk mengarahkan capitan kearah boneka bebek.
Mi Cha hanya bisa melihat wajahnya sekilas dari kaca mesin boneka itu, Kini tombol sudah ditekan dan yang benar saja.. boneka itu dapat diambil!, Mi Cha sangat senang luar biasa dan langsung membalikkan tubuhnya.
Ternyata yang berada dibelakangnya adalah Liam, Mi Cha terkejut bukan main karena Liam tiba-tiba datang.
"Ambil tuh bonekanya, tadi pengen banget dapet masa sekarang didiemin.." Ucap Liam.
Mi Cha kini mulai salah tingkah dan senyum-senyum sendiri, Mi Cha pun mengambil boneka bebek itu dan memberikannya kepada Liam.
"Nih.." Ucap Mi Cha sambil memberikan boneka itu.
"Itu punya lo Mi" Ucap Liam.
"Kan lo yang arahin tadi" Ucap Mi Cha.
"Udah ambil aja, oiya.. namain aja Scorpio.." Ucap Liam.
Mi Cha pun terkejut dengan apa yang dikatakan Liam karena hanya ia yang tau siapa itu scorpio dan itu juga hanya khayalan nya saja.
"Jangan bengong gitu, ayo jalan-jalan.." Ucap Liam yang langsung pergi.
Mi Cha pun mengikuti Liam dan mereka pun bermain bersama di Mall, bahkan mereka juga banyak mengambil foto disana.
Setelah berjalan-jalan mereka pun memutuskan untuk pulang, mereka pulang dengan mobil yang dikendarai oleh supir Mi Cha.
Mereka pun sampai di rumah masing-masing, Mi Cha yang masih senang ia menatap boneka bebek itu dan bergumam "Scorpio.. scorpio.. apa Liam bisa baca pikiran gue?karena setiap gue ngebayangin soal lelaki imajinasi gue, Liam selalu muncul dan ngelakuin apa yang gue pikirin dan bayangin..".
Sedangkan Liam, ia sibuk memperhatikan foto yang tadi diambil di Mall, mungkin kini Liam sudah merasakan adanya rasa suka untuk Mi Cha.
"Gue bahkan gak tau gue ini siapa, semoga lo gak penasaran akan hal itu.. gue cuma mau lo lebih ngenalin diri gue daripada gue ngenalin diri gue sendiri Mi.." Ucap Liam sambil memandang foto yang tadi.