Adinda itu cinta mati pada Yudha,
iya ... Yudhanta
,
Jadi ...
mereka bertetangga, di komplek tentara,
ayah Yudha dan ayah Dinda pensiunan tentara,
mereka sempat mau jodohkan Yudha dan Dinda,
tapi sayang Yudha bilang masih mau kuliah,
memang si otak Yudha itu luar biasa,
sudah tahu pasti kan kadar kehebatannya,
tidak susah buat dia Lulus dengan predikat Cumlaude ditambah lagi jiwa usahanya itu langsung jalan,
.
Dia membuka property agent,
karena relasinya banyak yang butuh sewa apartement, ada juga yang mau beli atau jual property, tapi tidak tahu harus kemana,
akhirnya Yudha yang tampung semuanya
awalnya dia bisa jalani, tapi lama lama lumayan kerepotan, mengingat bisnis Yudhanta itu banyak sekali, seolah apapun yang jadi usahanya selalu sukses dan maju.
.
.
.
Adinda yang pertama kali cuma part time sambil kuliah, lama lama di tunjuk untuk ikut mengurusi bisnisnya yang satu itu,
.
tujuan Dinda juga mulanya supaya bisa selalu dekat dengan tetanggaku, idolaku, Yudha ku
.
pucuk di cinta lamaran di terima, maka sejak saat itu Dinda jadi orang kepercayaan Yudha
.
dari mulai di gaji sekian rupiah perhari, sampai hitungannya yang lumayan besar,
padahal sejujurnya Dinda tidak minta di gaji, dia minta nafkahi lahir batin
sayang di sayang Yudha selalu tertutup soal percintaannya,
.
.
.
Pak Wibowo ayah Yudha dan pak Teguh ayah Dinda juga sudah terusan mendesak mereka berdua,
cuma dibalas senyum melas Dinda yang kadung malu di abaikan,
sementara Yudha nya anggap Dinda itu adik kecil yang dia sayang dan tidak lebih.
.
"memang si Dinda itu kurang cantik ya Wo ...?" kata pak Teguh saat mereka mancing bersama,
.
"Oooh ... Dinda itu cantik Guh ... soal giginya yang rada tonggos mah ga papa lah ..."
.
"Piye to Wo ... malah mencela ..."
.
"Loh ini penilaian jujur Guh ... tapi aku itu sayang sekali loh sama Dinda"
.
"di nikahin paksa aja gimana ? ..."
.
"Janganlah ... nanti ga bahagia, kasian Dinda jadi merasa bersalah ..."
.
akhirnya para ayah tetangga itu cuma bisa menunggu siapa tahu anak anak berubah pikiran.
.
.
.
.
.
.
.
Sampai satu malam sebelum pulang kerja Yudha menyuruh Dinda siapkan apartement mewah milik seorang konglomerat,
katanya mau di sewa ...
dia harus memastikan semuanya rapih karena klien mau datang besok pagi sekali sebelum jam delapan,
.
Dinda yang harusnya hari ini ada acara bersama para ayah tidak jadi ikut,
mau beberes apartement dulu katanya pada para ayah,
.
Ada alasan kenapa Yudha itu percaya pada Dinda, karena dia memang memiliki tanggung jawab dan selalu prepare untuk semua keadaan,
.
.
Lewat jam sembilan malam waktu Dinda selesai bebenah,
ini bukan pekerjaannya,
ada ART yang tugasnya membereskan rumah, tapi karena perintah Yudha sudah terlalu sore, jadi si ART sudah pulang,
buat Dinda tidak masalah kok, loyalitas nya juga dihargai layak oleh Yudha,
jadi dia juga tidak perhitungan kerja dengan laki laki tersayangnya.
.
.
.
Dinda putuskan untuk mandi sebelum pulang, lagipula diluar masih hujan deras,
matanya sering rabun kalau hujannya kelewat deras, sama sekali tidak lihat jalan,
.
Tap ...
.
.
Mati lampu ...
.
untungnya Dinda sudah selesai mandi,
pelan dia keluar kamar mandi berniat ambil HP tapi tiba tiba ...
.
.
Klik ...
.
.
pintu dibuka ...
kok bisa ???
menurut info sih, kunci digital itu butuh beberapa detik untuk merubah aliran sistem listrik ke sistem solar atau entah energi apa yang dipakai gedung itu,
.
Dinda baru akan berbalik sebelum seorang peluk dia dari belakang ...
.
orang itu langsung menyibak rambut basah Dinda dan menciumnya dalam, ditambah sesapan lembut disepanjang lehernya membuat Dinda kalang kabut,
.
Dinda langsung hilang kesadaran,
"Kak ..." ucap Dinda, hanya Yudha yang dia pikir menyusulnya malam itu
pikiran Dinda kacau balau seketika, langsung meledak ledak hormon nya ...
masih dengan membelakangi, tubuh Dinda didorong sampai ke ranjang, lalu melepas paksa bathrobe yang dipakainya,
Dinda cuma pasrah sambil mendesah ...
tidak bisa berpikir kecuali rasa nikmat dan nikmat menghantam telak di sekujur tubuhnya ...
.
.
.
.
🎶Pagi yang indah ... dan senyum dibibir merah 🎶
🎶sejuta rasa bahagia ... yang kau berikan ...🎶
Begitulah suasana pagi bagi Dinda,
begitu bangun sudah tidak ada siapapun disebelahnya ...
bingung ...
linglung ...
.
"Kak ... " Dinda mencari Yudha disekitarnya, tapi tidak ada
malah mendengar bunyi notif di HP yang barusan saja masuk,
.
rupanya lampu juga baru menyala beberapa menit sebelum Dinda terbangun,
.
bingung sekali pada keadaan di ranjang,
"tega sekali si Kak Yudha sama aku" pikir Dinda,
"aku di tinggalin sendirian mana kondisi bugil, awas aja kalo sampe ketemu,
Aku bakal minta pertanggung jawaban sama dia ..."
.
Begitulah kurang lebih ancaman Dinda tapi mengancamnya pakai senyum sipu sipu ...
.
namanya juga yang pertama ...
.
Dinda yang cinta mati tidak mau merusak image dengan pacar pacaran ...
takut Yudha berpikiran jelek padanya ...
Yudha pria pertama yang dia cinta, dan dia menjaga dirinya hanya untuk Yudha
.
tapi karena semalam Yudha yang mendahului ... ya oke laah ...
.
itu pikiran Dinda sambil mandi, sekilas natap lengannya
ada bekas tulisan dan nomor hp luntur tersiram air shower ...
.
"Looh ... apa ini ...???
yah ke hapus ... gimana niih ... ???
+62 . . . . . . . . 3012
Nomor HP siapa ini ... ???"
.
.
.
.
.
Kenapa Yudha menyuruh Dinda menyiapkan apartement ...
.
Karena dia tidak bisa ...
lebih tepatnya sejak kemarin siang di rumah sakit ... terkena Typus ...
Pak Wibowo dan Pak Teguh juga dirumah sakit, hanya saja pak Teguh pulang karena takut anak gadisnya mencari ...
.
Sampai dirumah malah mati lampu total,
menurut informasi satu propinsi mati semua, termasuk provider nya juga ada kendala,
.
.
"Waah si Dinda sampe mana ya,
apa dia ketemu sama Yudha jadi ga pulang ... ???"
.
itu kekhawatiran pak Teguh
sampai pagi bahkan siang Dinda nya tidak juga pulang,
ada pesan masuk kalau dia langsung ke kantor ...
ya sudah ... ditambah lagi pak Wibowo tidak lama juga pulang ...
.
"Loh Wo ... kok udah pulang ..."
.
"Si Yudha di usir dokter, soalnya jarum infusnya bengkok,
terus ga ada yang bisa pasang lagi ...
udah 30 jarum bengkok, malahan seluruh lengannya ditempeli 31 plester, saking udah di njus sana sini masih ga mempan ..."
.
"Oalaah ... "
"mau istirahat di kantor aja katanya ..."
dua orang veteran angguk angguk masuk rumah masing masing ...
tidak lama pak Teguh membawa nasi dan ayam goreng untuk tetangga calon besannya ...
.
"ini Wo, makan dulu biar ga drop ..."
.
"Makasih ya Guh ... enak ya kalo punya besan deket ...
heran sama Yudha ..."
.
"Udah Wo ... Jangan di paksa ..."
.
.
.
.
.
Beda para ayah ...
beda juga para anak ...
Dinda canggung soal semalam, kalau Yudha canggung dan malu karena tempelan plester yang untung bisa di tutupi,
dia hanya tiduran saja di sofa,
Dinda yang canggung juga hanya menyediakan minum hangat, dan bubur,
sempat berpikir ...
"habis nganu kok langsung tepar gitu siiih ...
semalem tenaganya kaya kuda ... ga puas cuma sekali ...
kan jadi malu ..."
.
.
.
Yudha nya drop karena typus,
Dinda drop karena terlalu banyak mengingat adegan mesum semalam ...
.
.
.
.
.
.
3 bulan kemudian ...
sudah tau kan ...???
Betul ...
Adinda Teguh sekarang benar benar drop
muntah setiap pagi, mencium bau nasi perutnya seperti di aduk aduk ...
maunya makan bihun goreng setiap hari,
tidak suka pedes, tidak suka kopi, pokoknya makan jadi pemilih ...
ditambah badannya makin mekar, cantik sih tapi kelakuan makin absurd setiap hari.
.
karenanya pagi ini pak Teguh memaksa anak gadisnya ikut di lari pagi ...
.
"Ayah ... Dinda masih ngantuk
ya ampuun ..."
.
masabodo omelan si anak gadis, pak Teguh menarik anaknya memutari komplek rumah mereka ...
awalnya sih enak ... tapi lama lama Dinda melayang layang,
Kuning . . .
Hitam . . .
.
.
.
"Looh ... sudah di kamar lagi
rupanya aku mimpi di tarik ayah olahraga, karena badanku yang mulai gendut ..." pikir Dinda bangkit dari ranjang.
.
.
.
.
Pelan pelan Dinda keluar kamar,
dia melihat ayahnya seperti dewa Kwankong di ruang tengah ...
.
ASTAGAAAAA !!!!!!!
.
"Ayah bikin aku kaget ... !!!"
.
"Duduk ..."
"waah kenapa suasananya jadi seperti waktu sidang skripsi " gumam Dinda ,
.
tapi dia masih santai saja, sampai si ayah Yudha bertanya ...
"Siapa ayah anakmu ...?"
.
"Haaaaaa ????"
.
"Ga usah pake HAAAAAA ... Jawab saja ... "
.
Dinda jadi bingung ... sejak kejadian malam itu Yudha seperti orang yang tidak berdosa,
malah jadi dia yang berdosa karena sering membayangkan bercinta bersama Yudha
.
Dinda bingung dan malu ...
"gimana mesti bilangnya ... ???"
.
"JAWAB !!!!" Pak Teguh marah ... dia bahkan menodongkan pistol pada anak gadisnya ...
.
"Ampuuuun ayaaaaah ...
Kak Yudha ... hiks hiks " ucap Dinda panik ...
.
.
"Ayo kita rumah sebelah ... " kata Pak Teguh jalan sambil membawa pistol ...
.
"Aduuh gimana ini ..."pikir Dinda lagi ...
Tbc