Lisa kemudian menaruh cincin berlian itu ke jari manis di tangan kanannya. Setelah itu ia mengangkat tangannya dan melihat cincin berlian itu dengan senyuman lebar. Ia menggerakan tangannya ke kanan dan ke kiri, menikmati kilauan dari berlian 24 karat yang terkena sinar lampu tidur.
"Bukan, bukan seperti itu," Balas Lisa sambil masih melihat cincin berlian pemberian Oscar tadi, "Maksudku kenapa tidak langsung di tangan kanan saja? Toh kita juga sebentar lagi menikah. Apa bedanya dengan tangan kanan dan tangan kiri?"
Sesaat setelah kalimat itu keluar dari bibir Lisa, wanita itu sudah tidak membuang waktunya lebih lama lagi. Ia langsung menarik tangan Oscar mendekat dan membiarkan pria itu menindih tubuh mungilnya. Dengan sigap ia melingkarkan kakinya di pinggang Oscar, membuat pria itu mati kutu dan tidak bisa bergerak.
"Ah iya, apa nanti kalo kita sudah menikah aku boleh memanggilmu dengan nama panggilan?" Tanya Lisa malu - malu tepat di telinga pria berdarah Eropa itu.