Hidung Lisa terasa tersumbat saat ia melihat langkah kecil William mengikuti guru barunya yang menggandeng tangannya itu. Tidak ia sangka hari ini akan datang juga. Meskipun tadi William menangis cukup lama sampai harus dihibur dengan es krim, Lisa tidak menyangka kalau bocah lelaki itu terlihat bersemangat di sekolah barunya.
"Bentar ya." Bisik Lisa ke arah Oscar.
Tanpa menunggu balasan dari Oscar, Lisa berjalan melewati pria itu dan mengikuti William dari belakang. Ia hanya ingin memastikan bocah lelaki itu sampai di kelas barunya dengan selamat. Lisa berdiri di dekat jendela kaca ruang kelas William dan menyeka air mata yang menetes di pipinya saat ia melihat bocah lelaki itu terlihat sudah akrab dengan teman - teman barunya.