Pada suatu ketika, Bryan tidak sengaja bertemu dengan Oscar. Secara perlahan tapi pasti, pria itu membawa Oscar keluar dari ke-gelapan yang entah akan menelan pria berdarah Eropa itu sampai kapan. Dia lah pria yang menyelamatkan kehidupan Oscar dan memberinya harapan.
Bryan bukan hanya sahabat rasa saudara saja, melainkan penyelamat Oscar.
Beberapa tahun belakangan ini, tepatnya pada saat Oscar pertama kali pindah ke Jakarta, pria berdarah Eropa itu berlagak seperti anjing kecil. Dia tidak tahu harus melakukan apa dan selalu diikuti oleh perasaan khawatir. Khawatir kalau - kalau ia akan jatuh ke lubang yang sama.
Selama waktu itu, Oscar tidak berani untuk menghubungi Bryan. Bukan tidak berani, hanya saja pria itu tidak pernah mengambil inisiatif untuk menghubunginya. Tapi bukan berarti ia melupakan kebaikan hati Bryan.
Oscar justru merasa sungkan sehingga dia tidak berani menghubungi pria itu. Entah untuk berbasa - basi atau meminta tolong.