Sekarang makanan yang terletak di atas meja mereka sudah dingin. Es batu yang menjadi teman minuman mereka pun sudah meleleh, mengakibatkan gelas mereka menjadi berkeringat. Lagu - lagu jazz yang memenuhi ruangan itu merupakan satu - satunya hal yang terdengar, selain bunyi sendok dan garpu yang bersentuhan dengan dasar piring.
"Karena lo udah tinggal bareng sama Bella, gue harap lo bisa jaga dia. Gue tau kalo sikapnya masih kek anak kecil. Tapi ya, sikapnya emang kek gitu, gue harap lo bisa maklumin dia."
"Sebagai kakaknya gue tau kalo Bella beneran suka sama lo." Lanjut Lisa pelan.
Mendengar itu membuat Rangga benar - benar merasa menyerah. Pria itu menunduk dan menghela nafasnya, "Pernikahan atau menjalin hubungan pertemanan itu harus berdasarkan perasaan dari dua orang Lis. Bukan cuman satu orang aja. Bukan karena Bella suka sama aku, aku mau nikah sama dia. Perasaan itu gak semudah yang kamu pikirin…"