Sesampainya di lantai dua, Lisa langsung melangkahkan kakinya ke depan pintu kamar Oscar. Awalnya wanita itu ingin mengetuk kamarnya, mengingat kejadian apa yang ia alami beberapa hari yang lalu. Tapi jam selarut ini membuatnya yakin kalau Oscar sudah tidur dan tidak akan mendengarkan ketukan pintunya. Akhirnya, sambil mengucapkan doa, Lisa membuka pintu kamar pria berdarah Eropa itu.
Lisa mendorong pintu kamar Oscar yang sedikit terbuka itu dan melihat sosok pria sedang terbaring di atas kasur. Cahaya di dalam kamar itu hanya berasal dari lampu kecil yang terletak di meja sebelah tempat tidur. Udara dingin berkat pendingin ruangan itu membuat bulu kuduk Lisa berdiri.
"Lo udah tidur belom?" Bisik Lisa. Setengah dari diri Lisa yakin kalau pria itu sudah tidur, tapi setengah dari dirinya takut kalau Oscar hanya pura - pura tidur saja lalu akan menerkamnya saat ia sudah berdiri di dekatnya.