Sinar matahari siang itu membuat rambut pendek Lisa terlihat berkilau. Sesekali ia menaruh tas jinjing di depan keningnya untuk menghalau sinar matahari yang membutakan itu. Angin panas di bulan Juni membuat setetes demi setetes keringat mengaliri pelipisnya.
10 menit yang lalu Oscar memintanya untuk menunggunya di depan gedung apartemen. Tapi sampai sekarang tidak ada tanda - tanda kehadiran pria berdarah Eropa itu.
Tin tin.
Lisa menoleh saat ia mendengar bunyi klakson yang terdengar tidak jauh darinya. Wanita itu memutar kedua bola matanya ketika melihat kepala pria berdarah Eropa itu keluar dari jendela pengemudi.
"Maaf tadi lalu lintas padat banget. Ayo masuk, jangan sampai kita telat datang ke acara William."