Sudah seharusnya Lisa ikut bahagia mengetahui temannya itu menikah dan dalam waktu dekat tidak akan kesulitan dalam hal keuangan. Tapi selama perjalanan pulang sampai sekarang dia merebahkan dirinya di atas kasur apartemen Vira, pikirannya melayang jauh dan hatinya terasa berat.
Mungkin Andien bisa menipu orang lain, tapi dia tidak bisa menipu Lisa. Jauh di dalam hatinya ia yakin temannya itu pasti ingin lari dari kenyataan. Menikah dengan pria asing yang lanjut usia bukan lah keinginan Andien. Dia harus melakukan itu demi menyelamatkan hidupnya dan kesehatan Ibunya.
Malam hari datang secara perlahan, menjemput Lisa yang masih tidak bergerak di atas kasur. Sejak sore sampai sekarang jam 10 malam, ia terus menatap langit - langit apartemen Vira. Pikirannya berusaha menerka - nerka apa yang sedang dilakukan oleh Andien. Apa dia sudah makan? Apa suami barunya memperlakukannya dengan baik?