"Baiklah, terima kasih Bu Sumiyati, saya tahu apa yang harus saya lakukan," kata Lisa pelan. Suasana hatinya sedang buruk, Bagaimana jika ia dan Rangga benar-benar menikah di masa depan kemudian Rangga tidak menyukainya? Melihat sikap Hilda barusan, jelas bahwa Hilda tidak senang Lisa menjadi menantu perempuannya.
Sementara itu di kamar tidur Rangga, Hilda menutup pintu rapat - rapat. Wanita paruh baya itu duduk di tempat tidur sambil menlangkan kakinya. Rangga berdiri tepat di hadapan Ibunya dengan wajah penuh tanda tanya sambil bertanya, "Mami mau ngomong apa sama Rangga?"
"Masa kamu nggak tau sih Mami mau ngomong apa?" Wajah Hilda berubah drastis, menjadi dua kali lebih masam daripada sebelumnya.
Rangga mengerutkan kening pada ibunya, ia memasukkan tangannya di saku, ekspresi wajahnya tampak tidak berdaya, "Mami, ayolah.. Rangga nggak suka main tebak - tebakan sama Mami kayak gini! Langsung aja kalo ada yang mengganjal tuh Mami bilang!"