Lisa bangun pagi - pagi sekali karena ia harus kembali bekerja. Ibunya masih terlelap di kamar, jadi ia meninggalkan pesan di atas meja makan jaga - jaga bila beliau mencarinya.
Lepas mandi dan berganti pakaian, Bella tiba - tiba saja keluar dari kamarnya. Biasanya adik perempuan Lisa itu bangun di siang bolong, sepertinya ada sesuatu yang mengusik pikirannya sehingga ia tidak dapat tidur nyenyak semalam.
Bella datang menghampiri Lisa yang sibuk sarapan di ruang makan. Gadis itu, dengan rambut yang masih acak - acakan dan mata yang berat menarik kursi meja makan kemudian duduk. Ia menatap Lisa dengan wajah penuh penyesalan.
Lisa menyapa Bella dengan ramah seolah kemarin tidak terjadi apa - apa. Bella membalasnya dengan dehaman lirih, ia malu dan merasa bersalah. Ia tidak menyangka kakaknya itu masih berbaik hati padanya meski sudah ia sakiti sedemikian rupa. Namun jauh di dalam hati Bella, ia masih harus berhutang kepada Lisa karena ia telah menyakiti hati Lisa.