Lisa kembali ke dapur menyiapkan makan malam paling sederhana; mie instan dengan telur mata sapi. Sejenak ia berpikir, apakah Oscar berkenan mencicipi makanan rakyat jelata tersebut? Ah pasti mau pikir Lisa. Lagipula ketika pria itu berkunjung ke rumah Ibunya, pria itu selalu lahap menyantap masakan sederhana buatan ibunya.
Lisa membawa dua piring mie instan dengan telur mata sapi itu ke ruang tamu. Aromanya yang semerbak memenuhi ruangan hingga merasuk ke dalam indra penciuman Oscar. "Silahkan dimakan, maaf kalau presentasinya jelek banget. Tapi paling enggak bisa buat ganjel perut," kata Lisa dengan sungkan.
Oscar tidak menggubris perkataan Lisa. Matanya tertuju pada telur mata sapi yang menggugah selera. Tidak hanya itu, tetapi aroma tajam dan khas dari mie instan itu langsung memenuhi rongga hidung Oscar, membuat pria itu semakin penasaran akan rasanya. Ia meraih garpu lalu megambil beberapa helai mie. Mencicipinya sambil mengerenyitkan dahi.