Saat Gabby terbangun lagi, matahari sudah bersinar dengan terang. Cahaya matahari pagi itu masuk melalui sela-sela tirai jendela dan membuat perempuan itu mengerutkan keningnya.
Tidak lama kemudian, belum sempat Gabby kembali tertidur, dia mendengar suara ketukan pintu.
"Nak, ini sudah hampir jam sepuluh pagi," Suara ayahnya terdengar samar-samar, "Turun yuk. Ayah sudah masakin kamu makanan yang enak lho."
Gabby membuka selimut tebal berwarna biru muda yang menutupi tubuhnya. Matanya yang bengkak terasa sangat berat untuk dibuka, bahkan untuk berkedip saja terasa berat. Dengan ekspresi wajah yang lesu seperti orang yang tidak memiliki waktu yang cukup untuk beristirahat, perempuan itu turun dari tempat tidur.
Handphone yang tadi pagi ia charge sekarang sudah terisi penuh. Ketika ia mencabut kabel charge dari handphonenya, layarnya menyala dan menunjukkan beberapa pesan masuk yang memenuhi notifikasi handphonenya.