Meskipun Michael sudah menghubungi nomor Adam sering kali, pria itu tetap tidak menjawab panggilannya.
Sebagai pelayan di keluarga Michael, Adam tidak akan pernah jauh-jauh dari handphonenya. Pria itu sangat tahu betul kebiasaan Michael yang selalu menghubunginya, jam berapa pun itu.
Rasanya sangat tidak mungkin Adam pergi tanpa membawa handphonenya.
"Maaf, nomor yang anda tuju berada diluar jangkauan-"
Michael mengerutkan keningnya dan menekan tombol merah. Dia menengadahkan wajahnya dan melihat wajah orang tua Gabby dari kaca spion, "Om tante, kalian makan dulu saja. Sepertinya saya harus pulang dan lihat keadaan Adam."
Agnes pun ikut mengerutkan keningnya dan menggelengkan kepalanya, "Gimana kalau misalnya terjadi sesuatu sama Adam? Ah, lupakan saja acara makan malam kita. Sayang," Wanita itu menoleh, melihat Daniel, "Putar balik, kita ke rumah Michael sekarang."
Daniel hanya menganggukan kepalanya dan membanting setir ke jalan di sebelah kanan untuk putar balik.
