"Gabbyyy," Ketukan pintu itu terdengar buru-buru, "Kamu lagi di dalem kan? Wah, jangan bilang dia jalan-jalan keluar kamar."
"Buka pintunya, Gabby."
"Oh, sepertinya dia lagi tidur deh. Tapi masa dia nggak mau makan siang?"
"Nggak, nggak mungkin dia lagi tidur. Kamu cepat turun dan minta kunci di resepsionis. Siapa tahu Gabby pingsan, kan."
Diluar kamar, terdengar banyak suara yang mengkhawatirkan remaja perempuan yang seharusnya beristirahat. Berbeda dengan kondisi di dalam kamar. Di setiap sudut ruangan tersebar aura malu-malu yang mencekam.
Tanpa harus melihat, Gabby sudah tahu kalau laki-laki yang sekarang masih berada di atasnya sedang kebingungan.
Apa yang harus mereka lakukan? Sekarang mereka harus ngapain?!!!
Gabby menutup matanya erat-erat, otaknya berpikir dengan keras strategi agar mereka bisa kabur dari kamarnya. Namun kali ini otaknya hanya dipenuhi oleh empuknya bibir Michael!
Dengan bodohnya Gabby memutuskan untuk pura-pura tidur.
