Berbeda dengan Gabby yang punggungnya masih menempel di tembok. Tubuh perempuan itu kaku dan wajahnya memerah, bahkan lebih merah daripada tomat. Dia mengedipkan matanya beberapa kali, "Kamu, aku kan sudah bilang jangan cium aku..."
"Hmm," Michael tersenyum kecil, matanya yang sipit juga ikut tersenyum, "Aku kan sudah bilang. Kamu bilang kalau jangan cium di bibir, jadi aku boleh cium kamu di tempat lain kan?"
Gabby mengerutkan keningnya dan memelototi laki-laki yang memiliki wajah cantik. Dulu, di matanya, Michael adalah laki-laki yang lemah dan tidak bisa berbuat apa-apa selain belajar. Namun sekarang, Michael memang masih lemah, manis, dan lainnya, tapi laki-laki itu semakin lama semakin tidak tahu malu.
Michael yang dulu ia kenal adalah laki-laki yang diam dan malu-malu. Berbeda dengan sikapnya yang berani dan tidak tahu malu. Mungkin sekarang Gabby tidak akan bertemu dengan Michael yang dulu.