Suaranya yang selalu terdengar dingin itu kali ini terdengar pedih. Wajahnya terlihat muram, dan tubuhnya terlihat lemas, seperti belum sarapan.
Jantung Gabby berdegup dengan kencang, dia mengedipkan matanya, dan membuang nafas dari mulutnya, "Terus kalau aku nggak boleh ngomongin tentang orang lain, aku harus ngomongin tentang siapa?"
"Aku." Balas Michael tanpa berpikir dua kali.
Gabby mengerutkan keningnya, "Hah?"
"Kamu pikir aku nggak marah?" Balas Michael dengan suaranya yang masih terdengar sendu.
Tadi pandangan Gabby dipenuhi oleh keemasan karena perasaan senangnya yang berhasil mengalahkan Lidia. Dia sampai tidak menyadari kalau mood Michael yang sedang berdiri di sebelahnya, berbeda.
"Ah," Gabby menurunkan tangannya yang ada di keningnya, "Michael, kamu kenapa?"
"Menurutmu kenapa?" Tanya Michael dengan suara dingin. Dia membiarkan perempuan yang berdiri di depannya menebak isi hatinya.