Agnes berdiri dan berniat untuk menghampiri Gabby, "Kamu kenapa-"
Sebelum Agnes dapat menyelesaikan ucapannya, dia melihat Gabby melangkahkan kakinya dengan cepat menaiki tangga. Wanita itu akhirnya hanya mengerutkan keningnya lalu kembali duduk di sofa.
Gabby membuka pintu kamarnya, menutupnya dengan pelan, lalu menyandarkan punggungnya di pintu. Dia menggigit bibir bawahnya dan merasakan wajahnya memerah.
"Aku suka kamu, Gabby."
Suara yang dingin dan bodoh itu terus terngiang di telinga Gabby. Dia mengusap-usap wajahnya, menarik nafas panjang, dan berjalan ke arah meja belajarnya. Mungkin kalau dia menyibukkan dirinya dengan belajar, suara bodoh itu akan hilang.
Seperti orang yang dihipnotis, Gabby membuka tas ranselnya, dan mengeluarkan laptop. Tangan kanannya membuka laci mejanya, mengeluarkan alas tulis, dan buku latihannya.
Selama 10 menit lamanya jari tangan Gabby sibuk menari di atas keyboard.
"Aku suka kamu, Gabby."