Setelah menghabiskan waktu 2 sampai 3 jam berlatih dengan serius, tubuh Gabby menjadi rileks. Semua perasaan yang membuatnya tegang hilang dibawa oleh tendangan pada samsak berwarna merah.
Memang benar, berkeringat dan banyak bergerak merupakan kegiatan yang membuatnya lupa akan masalahnya.
"Dadah," Gabby mengenakan tas ransel yang ia taruh di lantai, "Sampai jumpa minggu depan!"
Meskipun sekelompok perempuan tidak memperhatikannya, Gabby tetap melambaikan tangannya dengan penuh semangat. Dari tadi, yang mengajaknya bicara ataupun menjadi lawan latihannya adalah laki-laki.
Di dalam bis yang cukup penuh siang hari itu, angin panas masuk melalui jendela. Ranting-ranting pohon tertiup dengan pelan, menjatuhkan beberapa daun kering. Jalanan terlihat sibuk dengan kendaraan dan sepeda ontel.
Gabby menghela nafas lega saat angin menyapu halus rambutnya.