Jason menaik-turunkan alisnya, menggoda Gabby, lalu menundukan wajahnya. Dia mengambil handphone dari sakunya, lalu detik itu juga, senyuman di wajahnya langsung luntur.
"Oh," Gabby mengerutkan keningnya, "Kenapa?"
"Oh hahaha," Jason membalik handphone nya, "Bukan apa-apa."
Sebelum Gabby dapat bertanya lebih lanjut, Jason sudah berdiri terlebih dahulu. Dia menguap, membereskan bukunya, dan tertawa, "Nah, makasih ya teman paling cantik. Aku sudah paham sekarang. Nanti kalau ada soal yang susah lagi, aku bakal cari kamu."
Tapi entah kenapa Gabby merasakan adanya perubahan sikap dari Jason. Meskipun laki-laki itu tetap memberinya tatapan menggoda, matanya sedikit memancarkan kesedihan.
Handphone yang ada di tangan Jason bergetar lagi, menandakan dia harus segera pergi.
"Ah, sialan," Jason mematikan layar handphonenya, dia menengadahkan wajahnya lalu melambaikan tangannya, "Sampai ketemu besok, jangan bosan-bosan ya sama aku!"