Pria itu sebenarnya tidak tahu kalau mahasiswi yang mengintip tadi melihat ke arah siapa. Dia menutup laptopnya, menganggukan kepalanya, lalu pergi keluar dari ruangan.
Ruangan itu yang awalnya hening, seketika itu langsung ramai. Michael menundukkan kepalanya, mengambil tasnya dan berjalan keluar, mengikuti pria itu.
Mata Isabel mengikuti punggung Michael yang lama kelamaan terlihat menjauh. Dia mendengar suara gelak tawa Lidia yang duduk di belakangnya.
"Hey," Lidia mendekatkan badannya ke kursi belakang Isabel, "Taruhan kamu bakal nyerah dan akhirnya pingin jadi pacarnya Michael. Gimana kalau misalnya aku ke dosen terus minta nomornya Michael, hmm?"
"Nggak usah." Balas Isabel singkat.
"Ohh, ya, ya, ya," Lidia menganggukan kepalanya, " Jadi kamu masih mau akting dingin, hmm?"
"Aku sudah bilang kalau aku nggak mau!"
Terdengar dari suaranya kalau Isabel sudah merasa terganggu dengan candaan Lidia. Tanpa menoleh, dia mengambil tasnya dan berjalan keluar ruangan dengan cepat.