"A-apa?"
Sebenarnya Stefan bisa saja menghajar Gabby di depan umum, namun karena dia merasa posisi Gabby lebih tinggi darinya, laki-laki malang itu langsung mengurungkan niatnya. Tanpa berkata apa-apa, selain memutar kedua bola matanya, dia berdiri lalu keluar dari kantin.
Gabby menyandarkan punggungnya, melipat kedua tangannya di depan dadanya, dan tersenyum lebar saat ia melihat Stefan pergi meninggalkannya.
"Selalu saja," Michael menghela nafasnya, "Ayo, kita pergi sekarang."
Michael berdiri dari kursinya, membalik badannya lalu berjalan terlebih dahulu. Belum sempat kakinya menginjak lantai luar kantin, ia merasakan tubuhnya dipeluk dari belakang.
"Sayang ku," Gabby menyangga dagunya di punggung Michael, "Kita ke cafe sebelah kampus yuk, aku masih mau makan!"
Suara Gabby yang termasuk keras itu menarik perhatian beberapa mahasiswa yang berjalan melewati kantin. Saat Gabby ingin melihat reaksi wajah Michael, dia memperhatikan beberapa pasang mata melihat ke arahnya.