Sejak Gabby menaruh pantatnya di kursi sepeda motor, perempuan itu tidak bisa berhenti mendumel. Bibirnya dari tadi terus-terusan mengeluarkan kalimat yang tidak Michael pahami.
Awalnya Michael hanya menoleh sebentar dan melanjutkan perjalanan mereka. Namun lama kelamaan dia merasakan jaketnya diremas oleh Gabby. Sambil menoleh sekali lagi, ia memberhentikan motornya di dekat trotoar.
"Kamu kenapa?"
Di bawah cahaya lampu neon wajah Michael terlihat semakin tampan. Mata hitamnya itu melihat Gabby dengan serius.
"Huh, itu lho!" Gabby semakin meremas jaket jeans yang dipakai oleh Michael, "Masa tadi Pak Joko nyuruh aku untuk belajar bareng Jason di cafe! Katanya kalau misalnya IPK kita jelek, dia nggak mau ngajar kita lagi."
Michael melihat wajah Gabby yang semakin lama semakin memerah karena menahan emosinya. Tanpa disadari nya, ujung bibirnya terangkat ke atas.
"Kalau kamu belajar sama dia, aku dukung kamu untuk bersikap kasar sama dia kok." Ujar Michael sambil tetap tersenyum.