"Maafkan aku..."
Di sore menjelang malam yang sepi itu terdengar lirihan Michael. Gabby tidak menyangka kalau laki-laki itu akan meminta maaf. Dia menengadahkan wajahnya dan melihat raut wajah Michael dipenuhi oleh perasaan bersalah.
Seperti bulu, jari-jari Michael mengelus wajah Gabby. Mulai dari kening sampai bibir semua ia jelajahi dengan jari lentiknya.
Menghirup bau mint di dekatnya membuat jantung Gabby berdebar dengan kencang. Dia merasakan dirinya bisa melayang ke atas saat ia merasakan jari Michael menarik bibir bawahnya.
Michael memainkan bibir Gabby seperti stress ball. Saat Gabby berpikir kalau Michael akan melakukan sesuatu lebih jauh, tiba-tiba tubuhnya ditarik dan ia merasakan kehangatan menyelimuti dirinya.
Kedua tangan Michael melingkar di pinggang Gabby dengan erat. Hembusan nafasnya yang hangat menggelitik leher Gabby.
"Kamu tahu kenapa aku nggak ngajak kamu ngomong?" Tanya Michael pelan.