Mendengar itu membuat Gabby tidak merasa lega sedikitpun. Justru, dia semakin merasa bersalah dan hatinya terasa berat. Perempuan itu menundukkan kepalanya, tubuhnya bergetar dan air mata terus bercucuran di pipinya.
"Tapi tante janji, tante nggak akan memaafkan siapapun yang tega mendorong anak tante!" Seru Ibu Momo, mata wanita itu berapi-api.
Setelah Ibu Momo mengatakan itu, lampu di atas ruang operasi itu mati. Tidak lama kemudian terdapat sosok perempuan yang mengenakan pakaian serba hijau. Tangan perempuan itu membawa papan kertas dan bolpoin.
"Apa disini ada anggota keluarga," Mata perempuan itu melihat ke arah papan kertas, "Momo? Tolong segera kesini dan tanda tangani ini!"
"S-saya, saya anggota keluarganya!" Jawab Ibu Momo dengan cepat.
"Momo mengalami pendarahan yang serius, saat ini dia kekurangan darah cukup banyak. Dan mohon maaf bank darah di rumah sakit ini tidak memiliki darah AB," Perempuan itu melihat sekelilingnya, "Siapa disini yang memiliki darah AB?"