Sore hari itu, Daniel membawa bingkisan besar. Pria itu mengundang Pelatih Henri dan semua staf sekolah yang ikut. Dia membuat pesta kecil-kecilan karena anaknya berhasil mengikuti final lomba antar Provinsi.
"Pelatih Henri, terima kasih banyak!" Daniel menuangkan minuman keras ke gelas Pelatih Henri, "Kalau misalnya anda tidak bersikeras memasukkan anak saya ke dalam tim anda, mungkin seumur hidup anak saya tidak mengikuti lomba semacam ini."
Wajah Pelatih Henri memerah karena banyaknya minuman keras yang ia konsumsi. Pria itu mengangkat gelasnya dan kembali meneguk minumannya. Kemudian dia tersenyum lebar dan menganggukan kepalanya.
"Jangan berkata seperti itu pak. Sebenarnya yang harus mengatakan terima kasih itu saya. Terima kasih karena anda memperbolehkan anak anda bergabung dengan tim saya. Karena persetujuan anda, Gabby dapat membanggakan orangtuanya, sekolahnya, dan Bandung."