"Dengarkan ayah," Daniel memasukkan beberapa baju ke dalam tas Gabby, "Kemanapun pelatih mu pergi, kamu harus ikuti dia. Jangan macam-macam dan pergi mengelilingi kota sendirian. Apa yang diperintahkan sama pelatihmu harus kamu turuti lho ya. Sehabis itu..."
Gabby duduk di ujung tempat tidurnya sambil makan potongan apel. Setelah piring kecil yang ia bawa sudah kosong, perempuan itu menaruh piringnya di meja belajar. Dia mengeluarkan dua tiket yang ia simpan di laci mejanya.
"Ayah, ini ada tiket dari Pelatih Henri," Gabby menyodorkan dua tiket warna kuning, "Kalau bisa ayah dan ibu datang ya..."
Setelah Daniel mengambil dua tiket itu, Gabby langsung ingin mengubur dirinya hidup-hidup. Mengingat wajah kecewa ibunya saat ia mengatakan kalau dia bergabung di tim karate membuat kepercayaan dirinya menciut.
"Sudah, sini kasih aku lagi," Gabby mengambil tiket dari tangan Daniel, "Bisa-bisa mati aku kalau misalnya ibu datang dan melihatku."