Pelatih Henri melihat pertandingan itu dengan tersenyum kecil. Saat ia melihat Cindy dikalahkan oleh Gabby, ia tidak kaget. Pria itu berjalan menghampiri mereka dan membantu Cindy berdiri.
"Sekarang kamu sudah tahu kan kenapa saya lebih memilih Gabby daripada kamu?" Tanya Pelatih Henri.
Wajah dan mata Cindy masih memerah karena pertandingan tadi. Perempuan itu mengepalkan kedua tangannya, dia mengabaikan pertanyaan Pelatih Henri. Dia berjalan tertatih-tatih ke arah tempat duduk teman-temannya.
Gabby yang masih terkapar di tanah, menghapus keringatnya dengan belakang tangannya. Pelatih Henri tertawa kecil lalu menyodorkan tangannya ke hadapan Gabby. Setelah perempuan itu berdiri, Pelatih Henri membalik badannya.
"Sekarang siapa yang masih tidak setuju kalau saya memilih Gabby untuk mewakili sekolah kita?" Pelatih Henri tersenyum mengejek, "Ayo maju sini dan bertanding melawan Gabby."