Chereads / 12 Stars for The Moon / Chapter 38 - Adonis Flower

Chapter 38 - Adonis Flower

Dewi demeter langsung menghela nafas dan menyuruh pelayannya mengambil tanaman bunga adonis merah. Saat pelayan itu kembali manik erdilna dan emel langsung berbinar membuat demeter tersenyum miring. Demeter langsung mengambil pot bunga adonis yang di pegang pelayannya. Dia sangat menyayangi bunga bunganya sampai dia memberikan sihir pada bunga itu. Erdilna langsung menunduk saat demeter melihatnya. Demeter mulai menjelaskan soal sejarah bunga ini bisa hadir. Yaitu dari darah dan air mata dewa. Tentu erdilna dan emel tau karena daniel sudah menjelaskan pada mereka kemarin. Tapi mereka tak tau jelas bagaimana daniel akan menggunakan bunga itu. Bunga yang bahkan sangat berharga karena tumbuh dari darah dan air mata dewa. Berarti sama saja mereka mengambil pengorbanan para dewa dan dewi bukan.

Demeter merasa di hina karena ada orang yang mengetahui soal bunga ini bahkan sampai tau bagaimana bunga ini tumbuh. Satu tetes darah dan air mata bisa menumbuhkan satu tangkai bunga adonis merah. Yang berarti bunga itu sangatlah sedikit karena tak mungkin para dewa dan dewi melakukan hal itu. Erdilna dan emel sadar bahwa demeter mulai menatap mereka dengan tajam. Bahkan keringat dingin mulai membasahi kedua orang itu. Sampai demeter menghampiri mereka dengan satu tangkai bunga adonis merah di tangannya.

"Kau pasti tau bunga apa itu" sahut demeter sedikit keras karena sungguh dia sangat terkejut saat ada seseorang yang tau soal bunga adonis

"Saya sungguh tau dewi, maafkan saya jika saya lancang tapi hanya bunga itu yang kami butuhkan sekarang" ucap erdilna sedikit menunduk

"Kau tau apa yang akan kalian dapatkan karena meminta hal yang sangat menghina para dewa" ucap demeter membuat erdilna dan emel mengangguk

"Maafkan kami dewi agung kami memang orang hina yang berani menghina anda saya sungguh mohon ampun" ucap emel dengan cepat bahkan dia sampai bersujud berharap bahwa nyawa dirinya dan dilna selamat

"Kau sungguh membuatku marah, sebagai ganti bunga ini kalian harus membayarnya dengan darah dan air mata kalian juga" ucapan demeter membuat mereka membeku

Darah dan air mata, mereka benar benar takut jika mereka sampai dibunuh. Entah apa yang akan diminta dewi demeter tapi mereka sungguh takut. Emel langsung menarik tangan erdilna dan menatap dewi demeter yang menatapnya remeh. Bahkan para pelayan dewi demeter sampai terkekeh kecil karena hal itu. Tak lama demeter mengeluarkan belatih dengan ukiran bunga perak yang dikelilingi cahaya emas yang indah. Belatih itu terdapat di atas meja tepat di hadapan mereka. Tentu saja erdilna dan emel ketakutan sampai demeter menyuruh pelayan membawakan dua pot bunga kesini. Kedua pot bunga itu ditaruh di hadapan emel dan erdilna. Menatap takut apa yang akan diminta demeter emel hanya bisa menguatkan dirinya. Dia tak boleh menyerah ini demi teman temannya, semua pengorbanan ini adalah demi mereka. Emel yakin daniel akan menepati janjinya jika mereka berdua sampai bisa membawa satu tangkai bunga adonis merah. Dia yakin jika tak akan ada yang sia sia dari pengorbanan mereka. Walau dulu dia pernah dibodohi oleh takdir yang kejam tapi sekarang dia yakin takdir tak akan melakukan hal yang sama. Karena banyak orang yang akan membantu mereka.

"Cukup mudah, kalian hanya perlu melukai tangan kalian dan menaruh satu tetes darah di atas tanah pot itu lalu menangislah sampai satu tetes air mata kalian bercampur dengan darah kalian di atas tanah itu. Mungkin ini hal bodoh tapi aku pernah dengar akan tumbuh bunga baru dari sebuah pengorbanan manusia" jelas demeter menatap erdilna dan emel yang menghela nafas lega karena bukan nyawa yang di inginkan dewi demeter

Erdilna langsung mengambil belatih milik dewi demeter dan mulai melukai tangan miliknya. Walau sakit darah berwarna merah itu jatuh di atas tanah pot itu membuat erdilna tersenyum. Mengingat pengorbanan ini bisa menjadikan para guardian terdahulu mengingat semuanya. Mengingat hal itu membuat erdilna menangis ternyata dia bisa langsung menangis. Dan dia menjatuhkan air matanya tepat diatas darahnya. Tak lama demeter langsung memberikan sihir supaya darah dan air mata erdilna bisa tumbuh. Dan emel melakukan hal yang sama dan demeter juga memberikan sihir juga. Cukup lama mereka menunggu sampai tanah kosong itu mengeluarkan tanaman dengan bunga yang berwarna ungu. Bunga yang mirip dengan bentuk hati lalu ada dua daun berwarna perak yang melengkapi bunga itu membuat demeter senang.

Semua yang disana terkejut melihat kedua bunga itu tumbuh dengan baik dan demeter langsung kegirangan melihatnya bahkan dia sampai melompat lompat mengabaikan tatapan semua orang padanya. Erdilna dan emel merasa bersyukur bahwa mereka bisa memberikan apa yang diinginkan dewi demeter membuat mereka langsung tersenyum lebar. Menatap tak percaya bahwa ternyata ucapan demeter benar adanya. Sebuah pengorbanan bisa menumbuhkan bunga yang indah.

"Sangat indah" puji dewi demeter menatap bunga ungu itu

"Apa kalian punya nama yang bagus untuk kedua bunga ini" lanjut demeter menatap erdilna dan emel yang bingung

"Emedil bukankah itu cocok dengan kalian" ucap demeter membuat erdilna dan emel hanya bisa mengangguk

Nama bunga itu terbuat dari sambungan nama mereka tentu saja mereka merasa bangga. Apalagi yang memberikan nama adalah sang dewi agung demeter. Dari pengorbanan kecil selalu ada balasan yang akan mereka dapatkan bahkan balasan itu akan lebih besar dari pengorbanan mereka. Dan akhirnya mereka bisa memiliki bunga adonis merah yang sangat mereka butuhkan hanya dari sebuah pengorbanan kecil. Sungguh melegakan karena mereka bisa melakukannya dengan baik. Dan tidak akan ada hal lain lagi yang lebih membuat mereka lega akan sebuah bunga yang akan bisa membantu para guardian terdahulu untuk bisa kembali normal walau tak sempurna.

"Aku tak akan melupakan pengorbanan kalian, dan sesuai janji aku akan memberikan bunga adonis merah pada kalian" ucap dewi demeter mengambil pot bunga adonis merah yang ada di tangan pelayannya

Erdilna langsung mengambil pot bunga adonis merah yang di serahkan demeter padanya bahkan erdilna memperlihatkan senyuman manisnya, yang diikuti oleh emel. Sejak awal mereka datang kesini saja dilna tak yakin akan mendapatkan satu tangkai bunga itu karena dia tau bagaimana sikap dewi demeter saat ada seseorang yang dengan seenaknya meminta bunga miliknya. Tapi sepertinya dilna sungguh beruntung datang kesini karena nyatanya mereka bisa mendapatkan bunga adonis merah tanpa hambatan apalagi mereka juga mendapatkan bantuan dari dewa hades soal kematian para guardian terdahulu. Dan dengan ini rencana mereka akan berjalan dengan lancar tanpa hambatan.