Angin berhembus kencang tapi tak membuat kedua wanita dengan sayap putih besar itu berhenti. Mereka terus terbang menembus langit, membiarkan diri mereka membawa mereka ke tempat yang menjadi tujuan mereka. Ingatan soal pertarungan dengan iblis membuat mereka menatap hutan tempat pertarungan itu terjadi.
Jika saja dia tak di tangkap hari itu, pasti semuanya baik baik saja. Tapi dia hanya bisa menatap nanar dan merasa bersalah akan apa yang terjadi. Karena jika hal itu tak terjadi mungkin jerome bisa bertemu dengan kakak perempuannya untuk terakhir kalinya. Mereka tentu tau bagaimana rasanya di tinggal oleh orang yang mereka sayang dan selalu bersama mereka sejak dulu.
Dan itulah yang di rasakan jerome saat ini, dia tentu saja ingin membawa jerome untuk ikut tapi ingatan bahwa para iblis mengincar mereka membuat dilna tak berani melakukan hal itu. Sedangkan ana hanya bisa mempercayai apa yang akan dilna lakukan saat ini. Karena dia juga tau bagaimana khawatirnya dilna.